slot online terpercaya

IAIN LANGSA

IAIN Langsa
TBI IAIN Langsa Gelar Youth Japan Festival

Kota Langsa (Humas) – Program Studi (Prodi) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa menggelar kegiatan Japan Youth Festival bersama dengan Japan Community secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting, Minggu (12/12/21).

Kegiatan ini diikuti oleh 20 mahasiswa IAIN Langsa dan 20 mahasiswa serta siswa dari Jepang.

Dalam kegiatan ini, Husnul Khatimah, M. Pd., sebagai inisiator kegiatan mengatakan para peserta saling berdiskusi lintas budaya dimana setiap peserta diberikan kesempatan untuk memaparkan topik diskusi yang telah ditentukan.

Mahasiswa IAIN Langsa sebelum melakukan presentasi, dilatih oleh dosen TBI IAIN Langsa Zahratul Idami, M.Pd., Shafrida Waty, MA., dan Husnul Khatimah, M.Pd.

Adapun para peserta dibagi ke dalam enam kelompok dengan total lima topik diskusi dimana dua kelompok mendapatkan satu topik yang sama. Topik yang terpilih dalam kegiatan ini yakni The Languages in Indonesia, Culture (Politeness and Good Manners), The Problems Students Have Faced during the Pandemic), High School and University Students’ Interests toward English, dan Daily Life Routines.

Ketua Prodi TBI Nina Afrida, M. Pd., secara terpisah mengatakan kegiatan ini dihasilkan berkat kerjasama TOEFL Clinic Corner (TCC) dan TBI IAIN Langsa. Kegiatan ini diadakan selain sebagai ajang menguatkan silaturrahmi dan kerjasama antara IAIN Langsa dengan Japan Community, juga sebagai wadah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa IAIN Langsa dalam berbahasa.

“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para mahasiswa IAIN Langsa dalam menggunakan Bahasa Inggris terutama dalam berbicara, juga agar meningkatkan kepercayaan diri serta menambah wawasan dan pengalaman dalam berkomunikasi dengan mahasiswa asing,” ujarnya.

Salah satu peserta dari Jepang, Kaoru Hanahara mengungkapkan kekagumannya terhadap bahasa yang ada Indonesia setelah mahasiswa IAIN Langsa mempresentasikan tentang Bahasa Aceh, Gayo, dan Jawa.

“Bahasa-bahasa di Indonesia sangat beragam, saya sangat tertarik mempelajari bahasa-bahasa ini,” ungkapnya.

Peserta dari IAIN Langsa juga sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena memberikan mereka banyak ilmu baru mengenai Jepang.

“Program ini sangat membuka wawasan saya tentang negara Jepang, saya jadi ingin belajar lebih banyak tentang Jepang, terutama bahasanya,” ujar Karunia Ramadhan.

“Dalam menghadapi pandemi juga ada perbedaan antara Aceh dan Jepang dimana para pelajar di Aceh diberikan bantuan internet untuk belajar dari rumah, sedangkan Jepang menyediakan WiFi di sekolah sehingga para pelajar yang tidak punya akses internet harus belajar secara daring di sekolah menggunakan WiFi,” ungkap Suzucy Yanelda.