Inovasi Layanan Haji, Permudah Jemaah Beribadah
Langsa (Humas) -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama sebagai penyelenggara utama pelaksanaan ibadah haji setiap tahunnya terus meningkatkan pelayanan kepada tamu Allah.
Pada tahun 2024, di bawah kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gusmen), terdapat beberapa inovasi penting dalam pelayanan Haji yang patut diapresiasi. Berikut adalah beberapa inovasi tersebut, Digitalisasi Proses Haji. Penggunaan teknologi digital dalam pengelolaan Haji, mulai dari pendaftaran hingga pelaporan, memudahkan jemaah dalam mengakses informasi dan layanan. Aplikasi khusus Haji juga diluncurkan untuk memberikan panduan, informasi, dan update terkini.
Pemutakhiran aplikasi Haji Pintar dengan menambah fitur layanan yang dibutuhkan jamaah. Melalui aplikasi ini, para jamaah dapat mengakses layanan pendaftaran, pembinaan haji, layanan dalam negeri, layanan luar negeri, Umrah dan Haji khusus, informasi jamaah haji, keuangan haji, video tutorial, serta hak dan kewajiban jamaah haji.
Kemudian, Peningkatan Kualitas Layanan. Pelatihan intensif bagi petugas Haji untuk meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk bimbingan manasik dan penanganan darurat. Fasilitas penginapan dan transportasi juga ditingkatkan untuk kenyamanan jemaah.
Kelompok panitia penyelenggara haji seperti Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), serta Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) juga selalu siap sedia membantu jamaah dari segi teknis, logistik, pengawasan, dan pelayanan kesehatan, baik di tanah air maupun di Arab Saudi.
Selanjutnya, Pendekatan Personal. Implementasi layanan personal bagi jemaah lansia dan mereka yang memiliki kebutuhan khusus, dengan menyediakan pendamping dan fasilitas tambahan yang sesuai.
Jamaah lansia menjadi prioritas untuk diberangkatkan haji dan pemerintah telah meningkatkan dan memperkuat kualitas haji ramah lansia di tahun ini. Beberapa hal yang menjadi ikhtiar pemerintah yakni, Pelibatan ahli geriatri dalam menyusun pedoman; Menyusun buku pedoman Manasik Haji Ramah Lansia; Menyiapkan sarana transportasi (bus shawalat) ramah lansia; Menyediakan ruang tunggu khusus dan menyusun skema penempatan jamaah lansia di hotel; Mengurangi kegiatan seremonial di embarkasi; Menggelar bimbingan teknis bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan penekanan pada semangat Haji Ramah Lansia; Mengedukasi jamaah lansia agar tidak memaksakan diri dan memberikan pemahaman tentang berbagai alternatif kemudahan dalam ibadah haji; Melibatkan jamaah haji lainnya untuk meningkatkan kepedulian terhadap jamaah lansia; serta Menjalin sinergi lintas pihak dalam penyediaan kursi roda.
Integrasi Kesehatan, Penekanan pada aspek kesehatan dengan memperketat pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan dan menyediakan layanan kesehatan yang lebih lengkap selama di tanah suci, termasuk telemedicine dan layanan konsultasi medis jarak jauh.
Pengelolaan Keuangan yang Transparan. Pengelolaan dana Haji yang lebih transparan dan akuntabel, dengan pengawasan yang ketat untuk memastikan dana digunakan secara efisien dan tepat sasaran.
Yang tak kalah penting adalah Kementerian Agama telah berhasil membangun komunikasi lintas sektoral dengan sangat baik. Dengan demikian pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan lancar dan jemaah bisa beribadah dengan mudah.
Inovasi-inovasi ini menunjukkan komitmen Gusmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan Haji dan memberikan pengalaman ibadah yang lebih baik bagi jamaah Haji Indonesia.
-
Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA
(Rektor Institut Agama Islam Negeri Langsa)