slot online terpercaya

IAIN LANGSA

IAIN Langsa
Rumoh Jurnal IAIN Langsa Adakan Pelatihan Pengelolaan Jurnal Sinta-2

Kota Langsa (Humas) - Guna meningkatkan produktivitas penulis dan pengelolaan jurnal, Rumoh Jurnal IAIN Langsa mengadakan pelatihan menulis dan mengelola jurnal Sinta 2 yang berlangsung secara daring pada Selasa, (7/11/2023).

Acara tersebut difasilitasi oleh Daviq Rizal, M.Pd selaku Pimpinan Redaksi Jurnal Vision (Sinta 2) UIN Wali Songo. Ketua Rumoh Jurnal IAIN Langsa M. Anzaikhan, S. Fil. I., M. Ag, menjelaskan bahwa program pelatihan dilakukan dalam rangka menuju Akreditasi Sinta-2 yang kabarnya memperoleh peningkatan standar dari pihak Arjuna.

Sebagaimana diketahui, IAIN Langsa belum memiliki satupun jurnal sekaliber Sinta-2 apalagi Scopus. Maka dari itu, penting untuk dilakukan pelatihan berkala sehingga harapan tersebut dapat terealisasi kedepan.

"IAIN Langsa paling tinggi hanya memiliki akreditasi Sinta-3, itupun hanya 4 dari puluhan jurnal yang ada. Sinta-2. Belum lagi standar menjadi Sinta-2 semakin sulit, karena ada upaya pihak Arjuna agar Sinta-2 setara dengan Scopus. Pelatihan demi pelatihan sangat penting dikemas secara berkala, apalagi jika pemateri merupakan salah satu dari Asesor Arjuna. Tentu harapan kita bisa memperoleh saran dan masukan demi menuju target itu," imbuh M. Anzaikhan.

Acara pelatihan berjalan dengan sangat serius dan energik. Pemateri menegaskan bahwa hal paling penting dalam penulisan Sinta-2 adalah adanya 'novelti', dan kontribusi tulisan bagi dunia akademis dan masyarakat yang sifatnya nasional atau global.

Novelti akan menjadi penciri suatu tulisan dan menunjukkan bahwa tulisan tersebut original. Sedangkan kontribusi menjadi faktor penting yang mengindikasikan bahwa sebuah tulisan bermanfaat atau tidak.

Lebih lanjut Anzaikhan menjelaskan, terkait pengelolaan jurnal menuju Sinta-2, pemateri mendeskripsikan pentingnya ‘managerial pengelolaan jurnal’ dan ‘kualitas substansi tulisan’.

Dua item ini menjadi tolok ukur apakah sebuah pengajuan akan memperoleh nilai menjadi Sinta-1 sampai Sinta-6. Tentu saja terakereditasi menjadi Sinta-2 dan Sinta-1 adalah prestasi luar biasa bagi pengelola jurnal mengingat standarnya semakin ditingkatkan.

Selain itu, sebaran penulis internasional, dan sebaran reviewer internasional, merupakan hal wajib yang harus ada agar memperoleh Sinta-2. Lebih dari itu, sitasi yang dilakukan jurnal internasional juga sangat penting agar tulisan yang diajukan ke Sinta-2 atau Scopus memperoleh nilai maksimal.

Sekretaris Rumoh Jurnal, Tajul 'Ula, SE, M.Si menambahkan, bahwa pelatihan kali ini dikemas secara integratif. Artinya, bagaimana pengelolaan Jurnal dikaitkan dengan skill menulis Jurnal.

Hal tersebut penting dilakukan karena pengelola adalah penilai terhadap jurnal yang masuk, tidak logis jika penilai itu sendiri tidak memahami standar tulisan yang baik.

“Integrasi antara penulis Sinta-2 dan pengelola jurnal menuju Sinta-2 sangat penting. Tidak mungkin seorang pengelola jurnal Sinta-2 menjadi admin yang berkualitas sedangkan dirinya sendiri tidak bisa menulis. Ini salah satu alasan mengapa pelatihan kali ini mengangkat dua tema yaitu penulisan dan pengelolaan Sinta 2,” Jelas Tajul ‘Ula.

Sebagai penutup, Daviq Riza, M.Pd selaku pemateri, memberikan motivasi dan kiat-kiat bagi pengelola jurnal IAIN Langsa. Salah satunya adalah semangat dan konsistensi para pengelola jurnal harus tetap membara.

Menurutnya, memang ‘point dan koin’ yang diperoleh pengelola tidak seberapa, apalagi ada regenerasi kepengurusan. Namun harus dipahami bahwa, pengelola jurnal (apalagi jika kelak menjadi Sinta-2 dan Scopus) akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga, khususnya dalam memperoleh relasi internasional, memahami penulisan yang berkualitas, bahkan biasanya pengelola jurnal akan lebih mudah menjadi profesor.