slot online terpercaya

IAIN LANGSA

IAIN Langsa
Rektor IAIN Langsa Hadiri AICIS Part Dua

Bali (Humas) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa Dr. H. Basri, MA menghadiri Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke- 21 tahun 2022 bagian dua di Hotel Four Point Ungasan Bali, Selasa (1/11/2022).

Sebelumnya, pelaksanaan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-21 tahun 2022 sukses dilaksanakan di Lombok tanggal 20-22 Oktober 2022 atas kerjasama Kementerian Agama RI dan UIN Mataram.

Selain Rektor, turut hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Ketua Dharmawanita, Wakil Direktur Pascasarjana serta sejumlah dosen yang dinyatakan lolos menjadi presenter.

Rektor mengatakan, AICIS merupakan salah satu bentuk komitmen Kementerian Agama dalam memberikan capacity building kepada para ilmuwan dan dunia intelektual di lingkungan Kementerian Agama pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

Kegiatan AICIS juga merupakan upaya bersama untuk terus mengembangkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, menajamkan intelektualitas dan memberikan kontribusi yang nyata kepada bangsa, agama, dan kemanusiaan.

"AICIS menjadi wadah para akademisi, pakar, penggiat, pemerhati serta peminat kajian Keislaman dari berbagai mazhab pemikiran, pendekatan, ragam dan lokus kajian Islam di dalam maupun luar negeri untuk melakukan sharing knowledge,"imbuhnya.

Saat membuka acara, Dirjen Pendis Kementerian Agama RI Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan, bahwa tajuk AICIS tahun 2022, yaitu Future Religion in G20. Adapun tema dasarnya adalah Digital Transformation, Knowledge Management dan Social Resilience. Ketiga tema ini diusung dalam menghadapi turbulensi dinamika yang luar biasa.

"Agama hadir dimensi awalnya untuk mempertautkan jiwa dan cinta diantara kita, belakangan agama menjadi sekat pembeda antar insan manusia. Agama dulu, datang untuk menghancurkan berhala, tetapi kini agama telah menjadi berhala. Orang memuja-muja agama tetapi tidak melakukan ajaran keagamaan, dia mengaku dirinya orang yang paling beriman, tetapi perilakunya jauh dari nilai-nilai keimanan. " Ungkapnya.

“Future Religion pada dasarnya adalah untuk mengembalikan nilai-nilai keagamaan pada ruh keagamaan yang sesungguhnya, ketika kita sadar bahwa agama hadir untuk mendekatkan insan-insan antar manusia. Agama mengajarkan potret-potret wajah orang-orang yang ramah tidak marah, mereka yang mengajak tidak mengejek, mereka yang membina, tidak menghina, mereka yang mencinta bukan mencerca. Agama seperti itu harus hadir di dalam diri kita, maka AICIS membahas tentang hal tersebut,” tambah Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.