slot online terpercaya

IAIN LANGSA

IAIN Langsa
Rasulullah SAW Sebagai Pendidik

[Langsa] Saat ini kita sudah berada di bulan Rabiul Awal, bulan yang bagi umat islam banyak diadakan kegiatan yang bertujuan memperingati maulid nabi Muhammad SAW, di kota Langsa misalnya, pemerintah kota mengadakan parade shalawat, tausiah dan zikir, bagi masyakat Aceh memperingati maulid dilaksanakan dengan zikir dan kenduri anak yatim, dan banyak kegiatan lainnya.

“Memperingati maulid dan kegiatan keislaman lainnya hendaknya bukan hanya sebatas seremonial belaka. Tetapi harus dapat menangkap substansi paling asasi dari kegiatan itu sendiri,” demikian disampaikan Dr.H.Mohd.Nasir, MA saat menjadi khatib di mesjid Az-Zawiyah kampus IAIN Langsa, Jum’at (9/12).

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menurutnya harus dijadikan momentum untuk memperbaiki perilaku umat yang dinilai semakin jauh dari ajaran Islam. “Sejatinya, harus ada hikmah yang diambil dari perayaan Maulid Nabi sekaligus mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari,” ujar khatib.

Berbicara tentang Rasulullah SAW, banyak referensi yang mengemukakan tentang kepribadian beliau, salah satunya tentang sifatnya yang lembut dan pemurah. Keberadaan Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pendidik sekaligus materi pendidikannya yang merupakan tugas kerasulan beliau sudah dirancang dan persiapkan oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Q.S Al-Jumuah ayat:2.

“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,” ujar khatib membaca terjemahan ayat tersebut.

Dalam sebuah hadis juga disebutkan tentang kepribadian Rasulullah SAW sebagai pendidik yang lemah lembut, dalam hadis tersebut diceritakan tentang Rasulullah tidak memarahi atau membentak salah seorang sahabat yang melakukan kesalahan, namun beliau menjelaskan dengan lemah lembut.

Khatib menambahkan, metode pendidikan yang Rasulullah SAW terapkan juga bervariasi, salah satunya menggunakan dialog dan logika, misalnya ketika seseorang berzina, beliau meyampaikan kepadanya bagaimana jika yang melakukan perbuatan dosa tersebut adalah keluarganya sendiri, tentu ia tidak akan mau. “Ini salah satu contoh metode yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam hal mendidik,” ungkap Dr.H.Mohd.Nasir, MA dihadapan jamaah Jum’at.

Tata laksana shalat jum’at 9 Desember 2016 bertepatan dengan 9 Rabiul Awal 1438 H, Khatib Dr.H.Mohd.Nasir, MA, bertindak sebagai imam shalat Ashadi, Lc, muazzin pertama Sanusi Ilyas, MA dan muazzin kedua M.Nuh Rasyid, MA. [Jml]