162 Mahasiswa IAIN Langsa Laksanakan KKN di Aceh Timur
Aceh Timur, Kampuspos – Sebanyak 162 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa melaksanakan Kulah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur. Pelaksanaan KKN tersebut ditandai dengan penyerahan secara resmi oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Langsa Dr. Sulaiman Ismail, M. Ag, kepada camat Birem Bayeun, Iskandar, S.Kom, Senin (19/06/2023).
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat, Anwar Yacob, S.Ag, M.Kom, menyebutkan, penyerahan peserta KKN IAIN Langsa ini dilaksanakan di Kantor camat Birem Bayeun yang dihadiri oleh camat, Kapolsek , Danramil, Geuchik dan mukim se Kecamatan Birem Bayeun. Mahasiswa peserta KKN ini akan di tempatkan pada 27 desa di wilayah kecamatan Birem Bayeun. KKN Reguler IAIN Langsa 2023 yang mengusung tema "Moderasi Beragama dan Pemberdayaan Masyarakat desa pasca Pandemi" ini dibagi dalam 2 tahapan. Pada tahap I ini 75 mahasiswa di 12 desa, sementara sisanya 88 mahasiswa akan di tempatkan pada 13 desa pada tahap II berikutnya pada tgl 24Juli 2023 mendatang.
Ketua LPPM IAIN Langsa Dr. sulaiman Ismail, M.Ag, mengatakan, pelaksanaan KKN kali ini berbeda dengan metode KKN yaang diaksanakan sebelumnya, kegiatan KKN IAIN Langsa pada tahun 2023 ini menggunakan metode ABCD (Assets Based Community Develolment) dan cocok digunakan dalam penggalian aset dan pemberdayaan masyarakat.
Diharapkan nanti setibanya di lokasi pengabdian, mahasiswa diminta untuk melakukan pemetaan dan inventarisir aset (potensi) yang dimiliki masyarakat/desa terlebih dahulu sebelum program KKN disusun bersama Dosen Pembimbing Lapangan yang telah ditunjuk. Selain itu Sulaiman Ismail juga mengharapkan peserta KKN untuk selalu berkolaborasi dengan masyarakat dan menjaga adat, budaya serta kearifan lokal yang ada.
Ditempat yang sama, Camat Kecamatan Birem Bayeun, Iskandar, S.Kom menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Birem Bayeun sebagai lokasi penempatan KKN tahun 2023 ini. Camat menuturkan, banyak potensi dan aset yang ada dalam masyarakat desa belum tergali dan terberdayakan. Dengan kehadiran mahasiswa di desa nantinya, akan membantu pemerintah Desa dalam menata desa terutama dalam pembsrdayaan masyarakat.