IAIN LANGSA

IAIN Langsa
Rektor IAIN Langsa Hadiri Pembukaan SSE UM-PTKIN Bersama Gusmen di UIN Bandung

Bandung (Humas) -- Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA menghadiri acara pembukaan Sistem Seleksi Elektronik Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SSE UM-PTKIN) 2024, Senin (24/06/2024).

Acara yang berlangsung di Aula UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung ini dibuka secara resmi oleh Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Yaqut Cholil Qoumas.

Hadir Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag RI Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi MAg, Ketua Panitia UMPTKIN, dan segenap Rektor PTKIN se-Indonesia.

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Quomas menandaskan, sebenarnya sistem seleksi elektronik ujian masuk PTKIN kalau di-breakdown lagi sudah cukup menjadi cara mengajak anak-anak berkuliah di PTKIN.

“Secara tidak langsung sebenarnya kita menyadari warna digital itu jadi dunia anak sekarang, tetapi di lain sisi, cara mempromosikan perguruan tinggi kita belum mengikuti dunia anak-anak kita. Saya tidak banyak menemui, misalnya PTKIN yang secara agresif mau memberitakan atau menyampaikan, cerita PTKIN di media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok tentang PTKIN,” ujar pria yang akrab disapa Gusmen.

Ia melihat tidak banyak PTKIN yang sangat agresif melakukan penetrasi di media sosial. Ia meminta masing-masing PTKIN perlu membuat tim yang secara khusus bermain di media sosial, lebih aktif membicarakan soal kampus.

“Karena tanpa itu, saya kira juga akan berat, anak-anak kita itu lebih banyak berinteraksi dengan media sosial dibanding dengan kita, mereka mendapatkan informasi jauh lebih banyak dari media sosial dibanding melalui kita secara offline,”tukasnya.

“Tidak cukup kalau hanya mengandalkan forum-forum offline, berapa yang bisa kita jangkau, intervensi ke media sosial itu penting dan yang tidak kalah penting adalah kontennya,” tambah Gus Men.

“Jadi, kontennya jangan kaku-kaku, kontennya harus memiliki cara berfikir anak-anak sekarang tanpa harus menyebut PTKIN mana saya sudah melihat PTKIN yang sudah mulai bermain di media sosial, tetapi kontennya kurang menarik,” ucapnya.

Selain itu, kata Gus Men, perlu meningkatkan kolaborasi dengan sekolah-sekolah menengah atas, atau sekolah umum maupun madrasah. Bagaimana pihak sekolah-sekolah itu menyampaikan ke anak didiknya apa sih PTKIN itu.

“Karena tanpa begitu, ini sebenarnya sudah pernah saya sampaikan dalam sejumlah kesempatan, tapi saya belum melihat ada upaya untuk kesitu. Saya kira kita harus saatnya menjemput bola, tidak hanya menunggu,” katanya.

“Kita datangi sekolah-sekolah, kita kampanyekan PTKIN itu langsung kepada anak-anak. Kemudian dengan merekrut alumni-alumni, terutama alumni-alumni yang memiliki nama besar, itu salah satu menarik cara anak-anak mau kuliah di PTKIN,” terangnya.

Kemudian yang tidak kalah penting lainnya terang Gus Men adalah beasiswa. Menurutnya, tawaran beasiswa itu dalam situasi ekonomi yang seperti sekarang ini akan menjadi menarik. “Kita harus cari cara di saat situasi seperti ini. Beasiswa ini bisa menjadi daya tarik buat anak-anak kita,” tuturnya.

Ia menyampaikan, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengejar ketimpangan antara pendaftar dan peminat, dan mau mengelaborasi dan sedikit berpikir keras untuk mengejar ketertinggalan ini.

“Saya memiliki optimisme yang kuat atas PTKIN, karena apa yang diajarkan di PTKIN ini berbeda dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), kita memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh PTN. Dan saya meyakini di tengah gempuran ideologi budaya yang serba borderless, tidak ada batasan, ilmu-ilmu yang diajarkan di PTKIN itu bisa menjadi benteng pertahanan terakhir,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Langsa Prof. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA akan merespon dengan cepat atas arahan yang disampaikan Gusmen. 

Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapat internal untuk mengevaluasi guna menginventarisir sejumlah kendala - kendala yang dihadapi.

Selain itu rektor juga akan melakukan optimalisasi pemanfaatan media sosial dalam membranding lembaga pendidikan yang dipimpinnya.

"Arahan dan masukan Gusmen segara kita tindak lanjuti,"demikian imbuh rekor.