slot online terpercaya

IAIN LANGSA

IAIN Langsa
SKK Migas Gelar Sosialisasi Indutri Hulu Migas

[Langsa] Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan kegiatan sosialisasi industri hulu minyak dan gas bumi (migas) di kampus IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Kamis (17/3). Kegiatan yang dilaksanakan di aula sebelah barat kampus tersebut diikuti oleh para mahasiswa/I dan civitas akademika IAIN ZCK Langsa dan beberapa perwakilan mahasiswa dari kampus sekitar.

Pjs Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Syaifudin mengatakan kegiatan sosialisasi ini dalam rangka memberikan pemahaman mengenai industry hulu migas kepada public, kegiatan ini juga merupakan bagian dari dukungan SKK Migas atas dibentuknya Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA). “Peraturan Pemerintah tentang BPMA sudah diterbitkan, dan SKK Migas siap mendukung penuh berdirinya BPMA ini,” ujarnya.

Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2015 tersebut menyatakan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah Aceh melakukan pengelolaan bersama sumber daya alam minyak dan gas bumi yang berada di wilayah tersebut. Untuk melakukan pengelolaan bersama tersebut, pemerintah pusat dan pemerintah Aceh akan membentuk Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).

Azhari Idris dari perwakilan SKK Migas menyampaikan bahwa kegiatan bisnis hulu migas adalah penemuan cadangan migas, ini akan terjadi jika dilakukan ekslorasi atau upaya pencarian. “Kegiatan eksplorasi sangat penting, karena tersedianya migas di suatu lokasi tidak bisa diprediksi, bukan karena rumput mengkilat disana kita perkirakan sudah ada minyak, tapi harus dilakukan eksplorasi,” katanya.

Ia menambahkan, kegiatan eksplorasi ini juga sangat penting untuk mengetahui sejauh mana kualitas minyak yang dihasilkan dan berapa banyak yang akan didapatkan. “Kegiatan ini juga penting untuk mengetahui apakah migas ini bernilai ekonomis atau tidak,” tegasnya.

33 Propinsi yang ada di Indonesia saat ini hanya ada 18 provinsi penghasil migas (55 %), sedangkan 15 propinsi lainnya non penghasil migas (45%), “65 Kabupaten/Kota sebagai penghasil migas terhadap 497 Kabupaten/Kota, hanya 13 % saja,” tambah putra Aceh yang saat ini bekerja di SSK Migas itu.

Azhari Idris menegaskan, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) yang dibentuk nantinya bertugas mengelola sumber daya alam minyak dan gas bumi di Aceh. "Ini satu-satunya Badan pengelola migas yang ada di Indonesia, SKK Migas nanti hanya akan mengelola mulai Sumatera Utara hingga Papua," imbuhnya. 

Selain Azhari Idris, juga memberikan sosialiasi kepada para peserta yaitu Shinta Damayanti (Kepala Dinas Keteknikan Geologi dan Geofisika SKK Migas). Juga hadir perwakilan perusahaan migas seperti PT Medco E&P Malaka di Blok A Aceh Timur dan pimpinan perusahaan lainnya yang ada di Aceh.

Rektor IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Dr.H.Zulkarnaini, MA berharap sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada peserta tentang bagaimana mengekploitasi hasil migas yang ada. “Allah SWT menciptakan alam semesta ini dengan berbagai hasil alam yang melimpah, tinggal bagaimana kita mengolahnya dengan baik,” ujarnya.

Rektor mengharapkan BPMA nanti dapat diisi oleh orang-orang yang tepat tanpa intervensi kepentingan politik dan kelompok tertentu. “BPMA diharapkan bisa transparan dan akuntabel tanpa mengabaikan hak-hak publik, khususnya masyarakat di sekitar perusahaan migas,” ujarnya.

Harapan yang sama disampaikan oleh Drs.H. Ibnu Sa’dan,M.Pd, kepala Biro AUAK di IAIN ZCK Langsa yang berharap agar kehadiran BPMA dapat memberikan pengelolaan migas yang maksimal bagi masyarakat Aceh. “Kita harapkan terpilih ketua BPMA yang jujur, amanah, memahami masalah dan berani,” ujarnya. Dia berharap nantinya BPMA benar-benar bekerja untuk memaksimalkan penerimaan negara untuk kemakmuran rakyat, terbebas dari kepentingan pribadi dan golongan.

Selain itu, Ibnu Sa’dan juga berharap BPMA dapat menggandeng universitas-universitas yang ada di Aceh untuk kegiatan studi atau kajian terkait dengan industri hulu migas seperti IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa dan Universitas Samudera yang ada di Kota Langsa ini. [Jml]