slot online terpercaya

IAIN LANGSA

IAIN Langsa
Peka Terhadap Sesama, Jangan Mementingkan Diri Sendiri

[Langsa] Bulan suci Ramadhan diambang pintu, bulan yang penuh ampunan ini selalu dirindukan oleh orang-orang yang beriman, menyambut bulan suci ini harus ada berbagai persiapan termasuk fisik dan mental. Ramadhan adalah bulan yang dipenuhi oleh ibadah yang akan dilakukan orang-orang beriman selama sebulan. Oleh karenanya, diperlukan kesiapan mental dalam menyongsong pelbagai macam bentuk ibadah tersebut, khususnya puasa, bangun malam, tarawih dan lain-lain. 

Tanpa persiapan mental yang prima, maka orang-orang beriman akan cepat loyo dalam beribadah atau bahkan meninggalkan sebagian ibadah sama sekali. Seorang Muslim juga tidak akan maksimal dalam berpuasa jika fisiknya lemah. Oleh sebab itu kita dituntut untuk menjaga kesehatan fisik, kebersihan diri sendiri, rumah, dan bahkan lingkungan kita. 

“Puasa melatih fisik dan mental, mental ini sangat penting, karena jika mental sudah baik maka interaksi dengan orang lain juga akan baik,” ujar Rektor IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Drs.H.Zulkarnaini, MA pada kegiatan pembinaan mental dan disiplin pegawai keluarga besar IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Sabtu (28/05), di mesjid Kampus.

Berbicara interaksi dengan orang lain, Rektor menekankan agar ada komunikasi yang baik dengan sesama, karena sebagai makhluk sosial kita tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, “Keluarga besar IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa ini banyak, maka diperlukan komunikasi yang baik antar dosen, pegawai dan seluruh civitas akademika di lingkungan kampus ini,” tegasnya.

Peka terhadap sesama ini Rektor jelaskan lewat sebuah cerita ketika Nabi Musa bertemu dengan ahli ibadah, “Hai nabi musa, aku telah beribadah selama 350 tahun, tolong tanyakan pada Allah SWT, dimanakah Dia akan menempatkan aku nanti?” Nabi Musa lalu bermunajat kepada Allah perihal permintaan ahli ibadah itu, maka Allah menjawab, “Hai Musa, katakan padanya bahwa Aku akan menempatkannya di dasar neraka-Ku,”

Nabi Musa lalu menyampaikan apa yang dikatakan oleh Allah SWT, betapa terkejutnya ahli ibadah itu, ia lalu kembali kerumahnya dalam keadaan sedih, dalam kesedihan itu ia berkata dalam hati, “Aku telah beribadah 350 tahun, tapi aku nanti ditempatkan dalam neraka, bagaimana dengan saudaraku yang beribadah 200 tahun atau 300 tahun? Mereka sudah meninggal dunia, lalu dimana mereka akan ditempatkan?”

Keesokan harinya, ahli ibadah itu bertemu dengan Nabi Musa, ia lalu memintanya untuk menyampaikan pada Allah SWT bahwa ia rela dimasukkan ke dasar neraka, Namun ia memiliki satu permintaan setelah masuk neraka, ia ingin tubuhnya dijadikan sebesar-besarnya agar dapat menutupi neraka, dengan begitu, tidak ada lagi orang lain yang akan masuk ke neraka.

Nabi Musa lalu menyampaikan permintaan orang itu kepada Allah SWT, Allah lalu berkata, “Hai Musa, katakan padanya bahwa Aku akan meletakkannya di surga yang paling tinggi,” Nabi Musa lalu memberitahukan apa yang dikatakan oleh Allah SWT, ahli ibadah itu sangat bersyukur kepada-Nya.

Cerita diatas mengingatkan kepada kita bahwa sesama muslim adalah bersaudara, tak perlu ada kebencian dan permusuhan, karena jika masih ada benci di hati pertanda mental sedang sakit.

Dalam QS AlHujarat:10, Allah berfirman, “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” Dalam Hadis riwayat Abu Musa ra. dia berkata:Rasulullah saw. bersabda: Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan di mana bagiannya saling menguatkan bagian yang lain. (Shahih Muslim No.4684) 

Dalam hadis yang lain Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam. (Shahih Muslim No.4685).

Bersihkan hati, sucikan jiwa, sambut Ramadhan 1437 H dengan penuh gembira.[Jml]